Jika ada Doa yang terjawab, maka selalu ada Doa yang tidak terjawab. Inilah bagian doaku yang tak terjawab.
Selang sehari pengumuman lulus CPNS Pemkot Ternate, Pemprov Maluku Utara akhirnya mengeluarkan pengumuman juga. Tak ada namaku yang tertera dalam surat kabar yang berisi daftar nama-nama yang lulus tes CPNS 2014. Nilai ujian TES cpns melalui sistem CAT yang mencapai 339 adalah termasuk nilai tinggi untuk masuk kualifikasi menadapatkan jatah 1 kursi menjadi CPNS. Tapi nilai bisa terkalahkan dengan yang namanya keberuntungan. Banyak yang memiliki nilai tinggi dari pada nilaiku sedangkan formasi yang kurebutkan hanya untuk 2 kursi. Disisi lain, untuk jatah formasi lain, ada yang memiliki nilai lebih rendah dariku namun dialah yang tertinggi untuk formasi yang dia pilih. Maka lulus lah dia. Kembali lagi, Nasib.
Sedih??? tidak sama sekali. Tak ada kesedihan yang kurasa hari itu. Kesedihan itu rupanya sedang bersembunyi dan pelan-pelan muncul ke permukaan.............
Pernahkah kamu jatuh, bukan sekali, tapi berkali-kali sampai habis tenagamu untuk berdiri lagi? Pernahkah kamu tahu seperti apa rasanya, berdoa dan berusaha tanpa henti, menunggu bertahun-tahun namun tak kau lihat satu pun dari keinginan sederhanamu yang kesampaian? saya tahu seperti apa rasanya.
Saya tidak sedang putus asa atas hidup ini. Saya hanya sedang merasa amat sangat lelah berjalan. Beberapa kali saya gagal, sebanyak itu juga beberapa orang sekitarku/terdekatku melangkah jauh kedepan dan saya merasa seperti jalan ditempat, tertinggal. Padahal saya bahkan sudah memulai langkah lebih awal, lebih duluan berjalan tapi bedanya saya jatuh berulang kali karena gagal sedangkan mereka hanya perlu mengambil satu langkah kedepan dan tak perlu jatuh.
Seiring usahaku yang tak kunjung berhasil, umurku pun kian menua dan saya masih saja sendirian. Pekerjaan yang mapan dan Jodoh yang didambakan tak ada yang kelihatan. Dan aku tak punya kelebihan yang bisa kubanggakan. Aku selalu bisa menghibur diri sendiri tapi waktu tak pernah berhenti. Jadi sesekali rasa sedih dan takut yang amat sangat itu datang menghampiri. Ya Rabb, sungguh saya benar-benar takut jika harus menua sendirian, kesepian tanpa teman hidup.
Saya masih bersyukur, ketika saya jatuh, orang-orang terdekat selalu membesarkan hati dengan kata-kata penyemangat. Namun, jika berkali-kali terjadi, kata-kata itu seperti kaset lagu lama yang diputar berulang-ulang sampai saya hapal diluar kepala liriknya. Semakin didengar semakin menyayat, bukan bersemangat. Kata-kata mutiara, penyemangat, penghibur dan nasehat dar iorang-orang malah kedengaran seperti rasa iba, bentuk kasihan yang melihatku selalu gagal. Mereka bilang; ‘’sabar’’, ‘’kamu orang baik jadi banyak ujian’’,’’kamu orang baik jadi dikasi ujian hidup seperti ini’’, ‘’kamu orang baik pasti dapat yang baik-baik’’. Jika boleh memilih, apa saya bisa jadi orang beruntung saja? Kedengarannya lebih enak jika mendengar; ‘’kamu beruntung sekali’’
Sungguh, saya berterima kasih kepada orang-orang yang peduli. Menghibur, menyemangati dan membesarkan hati saya. Tapi Maaf, saya hanya butuh seseorang yang menjadi pendengar setia, cukup mendengarkan apa saja yang ingin saya bilang. Kali ini saya hanya ingin meminjam bahu seseorang untuk menangis, itu saja.
Ya Rabb, Engkau Maha Pengampun segala dosa. Ampunilah saya. Sungguh begitu banyak nikmatMU yang tak terhingga. Jika kali ini banyak kata-kataku yang seperti menganggap dunia tidak adil, Mohon Ampunilah saya. Saya hanya sedang lelah saja. Saya masih selalu percaya dan tidak berputus asa terhadap RahmatMU. Ya Rabb, saya kini berada di titik terendahku, Saya amat sangat membutuhkanMU. Beri saya kekuatan yang lebih besar dari biasanya, karunikanlah rasa Sabar dan Ikhlas lebih banyak lagi. Saya mohon, Jangan pernah tinggalkan saya sendirian, jangan biarkan saya hidup sendirian. Apapun yang saya lakukan di dunia ini,jika kau pun menjauh maka saya pun sudah tidak berarti. Perkenankanlah doa-doaku. Engkau Maha Pengasih dan Penyayang.
Selengkapnya...