To Miss (Untuk merindukan atau untuk meninggalkan)

Rabu, 20 Agustus 2014


Ini bukan adegan dramatis Rangga dan Cinta, yang saling menyatakan cinta di Bandara. Melepas kepergian Rangga dengan rasa bahagia. Ini hanya sepengalan kisahku sebelum pulang ke Rumah sebenarnya, Makassar.

Tidak banyak kata-kata yang terucap. Setelah Check-in, saya harus terburu-buru menaiki pesawat. Dalam balutan pembungkus warna ungu, saya memberikan Baju Koko yang sengaja saya cari dengan susah payah untuknya. Itu bukan pemberian perpisahan, itu hadiah yang juga merupakan tanda perhatian sekaligus doa agar dia bisa menjadi lebih dekat dengan Allah swt. Mataku berkaca-kaca melihatnya, namun waktuku tak cukup banyak berlama-lama. Segera kunaiki eskalator dan tidak berbalik lagi padanya. Sampai diatas pesawat, mengambil possisi tempat duduk ternyaman. Lalu membuka layar ponsel untuk mengetik apa saja yang tak bias kuucapkan sebelumnya. Namun pesannya lebih dulu masuk. Sederhana saja; Dia memintaku menjaga diri baik-baik. Pertahananku runtuh, bulir-bulir air mataku jatuh. Ah, orang ini akan selalu menjadi penyebabku untuk kembali kesini, Ternate. Kota yang dahulu ingin selalu kutinggalkan, namun kini rasanya berat dan akan menjadi kota yang kurindukan.

Selengkapnya...