I am in 24th

Senin, 21 Mei 2012

(Juma’t, 11 Mei 2012) Thanks God That’s Friday! Pas Hari jum’at saya berumur 24 tahun, hari dimana segala amalan-amalan mendapat pahala yang berlimpah dihari itu. Mulai pukul 00:00, hapeku bunyi bertubi-tubi. Bukan bunyi nada alarm yang kadang saya setting untuk membangunkanku shalat isya jika saya amat sangat mengantuk dan khawatir tertidur pulas setelah Maghrib, melainkan itu nada bunyi sms dari Keluarga, sahabat, teman dan murid-muridku yang berisi ucapan selamat ulang tahun dan doa-doa terbaik di umurku yang ke 24 ini. Alhamdulillah, senang rasanya ketika orang-orang terdekatku selalu mengingatku meskipun kini saya berada di tempat yang jauh dari mereka. Semoga Allah selalu melimpahkan Rahmatnya untuk mereka ^_^

Episode ulang tahun yang ke 24 ini sedkit berbeda dengan ulang tahun sebelumnya. Bagiku ini salah satu dari 3 hari ultahku yang bisa di bilang “Unforgetable”. Hhhmmm,,,,kayaknya kurang lengkap deh kalau saya tak menceritakan 3 kategori ulang tahunku yang tak terlupakan itu. Yang pertama tuh pas ultahku yang ke-17 tahun. Waktu itu saya masih tinggal dipesantren dan baru selesai UAN. Lagi enak-enaknya tidur siang, nda nyangka kalo mamaku datang membesuk sambil bawain kue ulang tahun dan sepatu cantik yang memang saya idam-idamkan. Yang bikin mengharukan bukan karena kue ulang tahun atau kadonya, tapi usahanya mamaku yang bela-belain datang jauh-jauh dan sudah susah-susah kesana kemari demi membeli kue dan sepatu itu. Mengingat jarak antara pesantrenku dan kota, jauh. Terharu, saya benar-benar terharu sampai nda bisa bilang apa-apa kecuali terwakilkan oleh senyum sumrigah dengan mata yang berkaca-kaca melihat mamaku. Trus, moment kedua yang tak terlupakan tuh waktu ulang tahunku yang ke 23. Yup, tepatnya tahun kemaren. Betapa tidak? Tanpa saya rencanakan sedikitpun, tenyata hari itu saya merayakan ultahku dengan makan coto “berdua” saja dengan seorang teman yang “pernah” saya cintai secara diam-diam selama tiga tahun. Dia orang pertama yang mengenalkankanku rasa cemburu, Dia Cinta pertamaku, cinta dalam hati yang tak pernah tersampaikan. Dia memang teman baikku, tapi tak pernah sekalipun saya membayangkan bakalan bisa makan berdua sama orang ini. Hari itu serasa mimpi disiang bolong (Tapi emang beneran siang bolong “dan saya tidak mimpi”) hahaha.... setelah saya selesai ngajar Bahasa Inggris, nda sengaja ketemu dia di koridor jurusan, spontan saya mengajaknya makan sebagai traktiran hari ultahku. Nah, ulang tahunku yang ke-24 ini saya pikir akan biasa-biasa saja karena ulang tahunku kali ini jauh dari orang tua dan teman-teman terbaikku, namun ternyata yang terjadi diluar dugaanku.
Sekitar jam 4 subuh saya bangun untuk melaksanakan shalat tahajjud dan kemudian menunggu adzan shalat subuh. Setelah subuh, sayapun sudah sibuk di dapur untuk membuat onde-onde. Yah, beberapa hari sebelumnya saya memang hanya berencana membuat kue onde-onde untuk dibawa ke kantor dan memberikannya pada murid-muridku juga pada tetangga kelasku di kejuruan Komputer. Intinya sederhana saja, saya ingin berbagi kebahagiaanku disini dengan orang-orang disekelilingku. Sampai di kantor, setelah olah raga bersama, saya memberikan semangkok besar onde-onde buatanku sendiri untuk muridku. Rasanya senang sekali, nda cukup lima menit onde-ondenya habis dan masih ada yang belum kedapatan. Siangnya, ketika selesai istirahat, murid-muridku memanggilku untuk masuk ke kelas. Rasa kaget dan haru bercampur aduk, mereka bersama-sama menyanyikan lagu selamat ulang tahun sambil membawa kue ulang tahun untukku. Tak sadar saya menitikkan air mata karena terharu, sebelum meniup lilin, mereka dengan antusias memintaku mengucapkan segala harapan-harapanku dan berjamaa’h mengAMINkannya. Potongan Kue ulang tahun pertamaku, kuberikan untuk “DIA”, manusia yang tak sempurna dengan kekurangan yang selalu bisa kumaafkan dan keistimewaan yang tak bisa kuabaikan, Dia tak pernah tau itu. Ah, tak mengapa, dapat memberikan potongan kue ulang tahunku saja sudah cukup bagiku. Saya juga mendapatkan hadiah istimewa dari murid-muridku, sebuah Boneka Beruang Besar Berwarna Biru yang bisa kupeluk setiap hari ketika tidur. Ini pertama kalinya saya punya boneka sebesar itu. Malam harinya, saya juga mendapatkan kejutan kecil di kelas Bahasa Inggris khusus untuk para instruktur. Malam itu peserta kursus memang tidak banyak lagi yang datang, Dia juga tak datang malam itu. Guru Bahasa Inggris yang mengajarku membuat perayaan kecil untukku. Ketika saya masuk ruangan, guruku langsung menyalamiku dan mendoakanku, diruangan itu guruku sudah menyediakan makanan kecil dan minuman untuk dinikmati bersama-sama teman lain. Beberapa teman yang ada, menyalamiku dan mengucapkan selamat padaku. Hari itu semuanya begitu bermakna buatku. Alhamdulillah, “Nikmat Tuhanmu yang mana yang kamu Dustakan?” ^_^
Selengkapnya...