JATUH LAGI; TITIK TERENDAH

Rabu, 26 November 2014

Jika ada Doa yang terjawab, maka selalu ada Doa yang tidak terjawab. Inilah bagian doaku yang tak terjawab.

Selang sehari pengumuman lulus CPNS Pemkot Ternate, Pemprov Maluku Utara akhirnya mengeluarkan pengumuman juga. Tak ada namaku yang tertera dalam surat kabar yang berisi daftar nama-nama yang lulus tes CPNS 2014. Nilai ujian TES cpns melalui sistem CAT yang mencapai 339 adalah termasuk nilai tinggi untuk masuk kualifikasi menadapatkan jatah 1 kursi menjadi CPNS. Tapi nilai bisa terkalahkan dengan yang namanya keberuntungan. Banyak yang memiliki nilai tinggi dari pada nilaiku sedangkan formasi yang kurebutkan hanya untuk 2 kursi. Disisi lain, untuk jatah formasi lain, ada yang memiliki nilai lebih rendah dariku namun dialah yang tertinggi untuk formasi yang dia pilih. Maka lulus lah dia. Kembali lagi, Nasib.
Sedih??? tidak sama sekali. Tak ada kesedihan yang kurasa hari itu. Kesedihan itu rupanya sedang bersembunyi dan pelan-pelan muncul ke permukaan.............


Pernahkah kamu jatuh, bukan sekali, tapi berkali-kali sampai habis tenagamu untuk berdiri lagi? Pernahkah kamu tahu seperti apa rasanya, berdoa dan berusaha tanpa henti, menunggu bertahun-tahun namun tak kau lihat satu pun dari keinginan sederhanamu yang kesampaian? saya tahu seperti apa rasanya.

Saya tidak sedang putus asa atas hidup ini. Saya hanya sedang merasa amat sangat lelah berjalan. Beberapa kali saya gagal, sebanyak itu juga beberapa orang sekitarku/terdekatku melangkah jauh kedepan dan saya merasa seperti jalan ditempat, tertinggal. Padahal saya bahkan sudah memulai langkah lebih awal, lebih duluan berjalan tapi bedanya saya jatuh berulang kali karena gagal sedangkan mereka hanya perlu mengambil satu langkah kedepan dan tak perlu jatuh.

Seiring usahaku yang tak kunjung berhasil, umurku pun kian menua dan saya masih saja sendirian. Pekerjaan yang mapan dan Jodoh yang didambakan tak ada yang kelihatan. Dan aku tak punya kelebihan yang bisa kubanggakan. Aku selalu bisa menghibur diri sendiri tapi waktu tak pernah berhenti. Jadi sesekali rasa sedih dan takut yang amat sangat itu datang menghampiri. Ya Rabb, sungguh saya benar-benar takut jika harus menua sendirian, kesepian tanpa teman hidup.

Saya masih bersyukur, ketika saya jatuh, orang-orang terdekat selalu membesarkan hati dengan kata-kata penyemangat. Namun, jika berkali-kali terjadi, kata-kata itu seperti kaset lagu lama yang diputar berulang-ulang sampai saya hapal diluar kepala liriknya. Semakin didengar semakin menyayat, bukan bersemangat. Kata-kata mutiara, penyemangat, penghibur dan nasehat dar iorang-orang malah kedengaran seperti rasa iba, bentuk kasihan yang melihatku selalu gagal. Mereka bilang; ‘’sabar’’, ‘’kamu orang baik jadi banyak ujian’’,’’kamu orang baik jadi dikasi ujian hidup seperti ini’’, ‘’kamu orang baik pasti dapat yang baik-baik’’. Jika boleh memilih, apa saya bisa jadi orang beruntung saja? Kedengarannya lebih enak jika mendengar; ‘’kamu beruntung sekali’’




Sungguh, saya berterima kasih kepada orang-orang yang peduli. Menghibur, menyemangati dan membesarkan hati saya. Tapi Maaf, saya hanya butuh seseorang yang menjadi pendengar setia, cukup mendengarkan apa saja yang ingin saya bilang. Kali ini saya hanya ingin meminjam bahu seseorang untuk menangis, itu saja.

Ya Rabb, Engkau Maha Pengampun segala dosa. Ampunilah saya. Sungguh begitu banyak nikmatMU yang tak terhingga. Jika kali ini banyak kata-kataku yang seperti menganggap dunia tidak adil, Mohon Ampunilah saya. Saya hanya sedang lelah saja. Saya masih selalu percaya dan tidak berputus asa terhadap RahmatMU. Ya Rabb, saya kini berada di titik terendahku, Saya amat sangat membutuhkanMU. Beri saya kekuatan yang lebih besar dari biasanya, karunikanlah rasa Sabar dan Ikhlas lebih banyak lagi. Saya mohon, Jangan pernah tinggalkan saya sendirian, jangan biarkan saya hidup sendirian. Apapun yang saya lakukan di dunia ini,jika kau pun menjauh maka saya pun sudah tidak berarti. Perkenankanlah doa-doaku. Engkau Maha Pengasih dan Penyayang.


Selengkapnya...

(Berdamai dengan Hati) Hey!!! Wake Up!!

Minggu, 23 November 2014


Sebelumnya, saya pikir CINTA pun sudah cukup untuk segera menyatukan tujuan, menjadi nafas untuk tetap berjalan bersama dalam satu titian. Tapi nyatanya ada faktor lain yang mempengaruhinya apalagi jika prioritas sudah berhubungan dengan Orang Tua. Setiap orang memiliki prioritas tersendiri dalam hidupnya dan kita akan menjadi salah jika menghakimi orang lain atas prioritas hidupnya.

Kamu memahamiku lebih baik dari siapapun, menerimaku satu paket dengan Hal Terbaik dan Hal Terburukku, menjagaku dari orang lain bahkan dari dirimu sendiri, memberikan hampir setengah waktu dari hidupmu untuk 'ada' untukku dan tak pernah berhenti sabar menghadapi diriku. Saya rasa Wanita manapun akan menaruh "Harapan" pada lelaki yang bersikap seperti itu. Saya tak terkecuali. Meski kita terpaut dua tahun, kita bukan lagi berada pada masa-masa ABG yang jatuh cinta seperti bercanda dan tak memikirkan masa depan. Kita saling mengenal cukup lama, dimulai dari persahabatan yang tak terencana dan akhirnya saling jatuh cinta. suka dan duka yang banyak kita bagi berdua membuat kita terlalu paham satu sama lain hingga tak perlu berulang-ulang kita memepertanyakan lagi satu sama lain tentang perasaan kita. 'Apakah kamu mencintaiku??' sudah menjadi tidak perlu dipertanyakan. Pernyataan 'aku mencintaimu' sudah tidak perlu ditegaskan. Cukup sekali dan selebihnya bisa dengan jelas terlihat dalam tindakan. Dan sampai hari ini pun, kita tahu 'cinta' itu masih ada dihati kita dan entah sampai kapan. Namun yang paling jelas disadari dan harus dengan besar hati menerima bahwa: Mencintai bukan berarti harus benar-benar bersama saat ini juga, mencintai bukan berarti mengikat melainkan melepaskan, mencintai bukan berarti egois memaksakan kehendak orang lain.

Saya paham, wanita yang paling kamu cintai di dunia ini adalah ibumu dan saya selalu menjadi yang kedua setelahnya. Sungguh, saya adalah orang paling egois dan jahat jika memaksamu memlilih memperioritaskan diriku daripada ibumu. saka tidak akan pernah melakukan itu. Prioritaskanlah kepentingan ibumu. Bahagiakanlah dia. sayapun mencintaimu karena kecintaanmu pada ibumu. Lantas bagaimana dengan diriku? perasaanku? Saya tidak ingin memaksakan kehendakku lagi. Allah yang akan menentukan arahnya kemana. Sungguh, Allah Maha Membolak-balikkan Hati. Yang menjadi Milik kita akan selalu kembali. Jika saat ini tak bisa bersama bukan berarti itu buruk atau disesali. Allah mempertemukan kita dalam persahabatan ini pun merupakan salah satu Hal terbaik yang saya alami.

Selengkapnya...

Doa yang terjawab

Jumat, 21 November 2014


Hari-hari pertama ketika kita sama-sama berikhtiar, Hari-hari sebelum tes CPNS, hari-hari setelahnya dan hari-hari menjelang pengumuman hasil tes CPNS, Tidak ada satu waktupun yang luput kusebut namamu dan namaku dalam setiap doa. Iya, aku benar-benar berharap ini tahun terakhirku Tes CPNS , aku benar-benar berharap kamu pun lulus CPNS agar tahun 2015 menjadi tahun kita. Sudah bertahun-tahun saya mengikuti tes CPNS bahkan dua kali sampai pernah tes di Jakarta. Saya bahkan tidak pernah ingin peduli dengan omongan semua orang bahwa PNS hanya untuk orang-orang yang berduit, yang bisa bayar. Saya orang yang selalu percaya bahwa rejeki itu ditangan Allah swt. Mau sekotor apapun permainan orang, securang apapun orang dalam proses seleksi tapi kalau Allah mengizinkan kita untuk Lulus, rejeki itu akan tetap menjadi milik kita, Tidak akan ada yang tertukar, Tidak Ada yang bisa mengubahnya. Kita hanya perlu berikhtiar dijalan yang semestinya agar apa yang didapatkan juga menjadi berkah dalam hidup kita. Maka sampai detik ini pun saya tetap melakukan apa yang saya percayai. Saya pun tak henti mendoakan dia, seorang teman seperjuangan yang juga merupakan orang yang penting dalam hidup saya. Saya begitu bersungguh-sungguh mendoakannya. Dia orang yang paling sabar, jujur dan tekun yang saya kenal. Namun tidak banyak orang-orang sekitar memandangnya rendah hanya karena melihat apa yang dia kerjakan. Saya orang yang paling sedih jika ada orang yang menyakiti perasaannya dengan memandangnya rendah, saya orang yang paling ingin membelanya ketika ada yang menyudutkannya, sayapun orang yang akan selalu mempercayainya jika tak ada orang yang ingin mempercayainya dan saya orang yang paling yakin kalau suatu saat dia akan menjadi orang yang sukses. Saya pun orang yang paling berbahagia jika tahu dia bahagia. Entah punya feeling dari mana, firasatku mengatakan dia akan menjadi orang sukses. Waktu yang akan membuktikannya.



Hari itu tanda dari segala ihktiarnya. Tanpa perlu diumumkan, tiba-tiba saja kabar mengenai nilai tertinggi tes CAT CPNS yang dia dapatkan sudah menyebar dalam kantorku. Seperti Harum durian yang tercium ke seluruh ruangan bahkan kompleks kantorku. Pagi itu, semua orang tersenyum melihatku, seolah saya yang memperolah nilai itu. Beberapa orang yang tak percaya, menanyakan padaku perihal nilai tertingginya. Beberapa orang seperti barusadar ternyata seseorang yang tampaknya lebih memilih diam adalah orang pintar. Maka jadilah dia trending topic sekompleks. Mendengar hal itu,saya orang yang paling bahagia karena setidaknya orang-orang yang memandangnya rendah tak bisa banyak bicara namun disisi lain tetap berdoa agar tidak jumawa karena masih menunggu pengumuman selanjutnya; apakah lulus jadi CPNS atau tidak. Beberapa hari setelah itu, masih banyak saja orang yang mengecilkan hati. Banya kyang mengatakan bahwa nilai tertinggi pun tidak menjamin kelulusan seseorang karena uang adalah segala-galanya melebihi kecerdasan seseorang. Mendengar hal itu, saya semakin memeperbanyak doa-doa saya. Saya yakin,kekuasaan Allah diatas segalanya yang dibutuhkan adalah MEMPERCAYAINYA.

Malam itu, sebelum jam 8, saya sudah stand by depan radio untuk mendengar pengumuman tes CPNS Pemkot Ternate. Betapa gelisahnya saya menunggu pengumuman itu, mondar-mandir tak sabar mendengar namanya disebut sebagai salah satu CPNS kota Ternate. Malam itu puncak kebahagiaan tiada tara sampai saya bingung berkata-kata. Saya langsung bersujud syukur dan mengucapkan Allahu Akbar. Sungguh Allah Maha Besar dan Maha Berkehendak. ''Kun Fa Yakun"

Keseokan harinya, lagi-lagi dia menjadi trending topic sekompleks kantor. ucapan selamat berdatangan padanya. Hari itu menjadi bukti bagi orang-orang yang mengiucilkannya, bukti bagi orang-orang yang sudah tidak percaya lagi tentang kejujuran mendapatkan kursi CPNS, bukti bahwa Kehendak Allah melebihi segala yang orang anggap tidak mungkin ''FabiAyyi alaaaaaaa irobbikumaaaa tukadziban''
Selengkapnya...

Suatu Ketika.....

Rabu, 12 November 2014



Kebanyakan orang, ketika amat sangat bersedih menjadi tak bisa tidur, sedangkan aku tidak sama sekali. Saya malah suka sekali meredam rasa sedih dengan tidur lebih awal. Bagiku, tidur malah lebih cepat ampuh menghabiskan sedih sedemikian rupa dan ketika kau bangun hanya tinggal sedikit sisa-sisa kesedihanmu yang lebih gampang diatasi tanpa perlu didramatisasi.

Namun sudah dua malam ini, saya tak bisa segera tidur. Malam pertama,penyebabnya adalah karena saya banyak menangis maka jika memaksakan diri tidur, sedihpun hilang tapi sisa-sisanya membekas di dua kelopak mata yang membengkak. Tidak lucu kan jika saya masuk kantor dengan tampang seceria biasanya tapi mata sembab,pemandangan yang sangat kontras. Orang pun bisa menebak dan acting saya rusak.

Hari kedua, saya tak bisa tidur bukan lantaran karena menangis lagi. Tapi suara elekton belakang rumah yang speakernya sampai membuat dinding jendela kamar bergetar hebat. Membuat Mataku sudah terlalu lelah danmengantuk tak bisa juga tidur. Lirik Lagu D’masive ‘’Menanti keajaiban” kedengaran lebih menyengat. Suara vocalis yg sdh sendu samakin terhayati lagi-lagi memancing sisi melankolisku. Liriknya pas, suaranya pas belum lagi bayang-bayang muka sang vocalis mengingatkan saya pada wajah seseorang yg selalu jelas dan lekat meski menutup mata.


Sebenarnya sedihku telah pelan-pelan pergi setelah banyak berdialog dengan diri sendiri tentang apa yang terjadi sambil seharian mengumpulkan kembali kekuatan. Saya berusaha tak berdiam diri sendirian, mengalihkan perhatian pada pekerjaan dan dengan antusias mengajak bicara siapa saja yg saya temui entah itu sekedar basa basi. Pokoknya saya tak mau diam. Diam hanya akan menyeretku menjadi wanita cengeng krn bisa saja saya tiba-tiba diserang oleh ingatan tentang berbagai macam momen-moment bahagia bersamamu yang muncul seperti kaset berisi lagu favorit lawas. Moment indah yg sudah lewat persis seperti itu, bisa diputar berulang-ulang dalam pikiran namun hanya bisa diingat dan dirindukan.

Kutarik napas dalam-dalam sambil melawan apa saja yang bisa menggiringku kembali bersedih. Aku tak ingin bersedih. Tidak ada yang sendiri, tidak ada yang pergi, tidak ada yang meninggalkan dan tidak ada yang ditinggalkan. Semuanya ada disini masih utuh mesdki sudah tak lagi sama.

NB:Malam kedua setelah percakapan bahwa semua kembali seperti hari biasa, seperti semula.
Selengkapnya...

Perjalanan ''Kita''

Selasa, 30 September 2014


Tahun lalu dan beberapa tahun sebelumnya setelah lulus dari jurusan Sastra Inggris Unhas 2009 silam, saya belum pernah lulus seleksi CPNS. Menjadi Abdi Negara merupakan keinginan dan resolusi tetap saya di setiap pergantian tahun yang tidak pernah berubah. Tahun ini, saya masih bersemangat merebut satu kursi sebagai PNS. Tapi kali ini, saya tidak sendiri lagi. Ada teman seperjuanganku yang juga punya keinginan yang sama. Maka jadilah kami satu tim yang solid dalam merealisasikan impian kita. Mulai dari membeli Buku dan CD yang berisi soal-soal prediksi CAT tahun 2014 beserta simulasi CAT. Kami sama-sama memperajarinya secara bergantian,sama-sama latihan untuk menguji sejauh mana kemampuan kita. Kami sama-sama mencari informasi terkini tentang formasi CPNS dan hampir saja putus asa ketika hampir semua instansi yang sudah membuka dan mengumumkan formasi tapi belum ada formasi yang bisa kami daftar sesuai Ijasah pendidikan terakhir. Namun ketika semangat kami mulai surut, jalan muncul didepan mata. Pemerintah Kota Ternate dan Pemerintah Propinsi Maluku Utara mengumumkan daftar formasi dan kusri untuk CPNS, formasi kami ada dan sesegera mungkin mengurus pendaftaran. Isu-isu kesulitan dalam mendaftar via internet merupakan masalah lain yang harus kami hadapi. Mengingat jaringan internet disini amat sangat tidak bersahabat. Tapi ALHAMDULILLAH, lagi-lagi Allah swt memudahkan ikhtiar kami, setelah beberapa kali mencoba akhirnya kami bisa terdaftar sebagai peserta seleksi CPNS sebelum batas waktu yang ditentukan. Berhasil mendaftar bukan lantas bisa mengikuti ujian. Kami harus mendaftar ulang ke instansi terkait dengan membawa persyaratan lengkap agar layak mengikuti tes dan memperoleh kartu Tes. Dia mendaftar di Pemerintah kota Ternate, maka yang perlu dia lakukan hanya ke kantor walikota untuk mengurusnya. Sedangkan saya mendaftar di Pemprov Maluku Utara sehingga saya harus menyebrang ke Sofifi yang merupakan Ibu Kota Maluku Utara yang berada diseberang pulau Ternate.




Awalnya saya berpikir naik Speed Boat bolak-balik saja untuk mengurus pendaftaran. Namun karena mengingat biaya speed bolak balik bisa mencapai seratus ribu ditambah ongkos ojek 15ribu rupiah dikali beberapa kali naik ojek begitu menguras dompet. Belum lagi, saya tidak begitu tau tempat pendaftaran yang berada di Kantor Gubernur Maluku Utara di Sofifi. Maka akhirnya saya memutuskan pergi dengan menggunakan Kapal Fery bersama teman Seperjuanganku. Dia punya motor yang bisa dipakai untuk menyebrang dan biaya penyebrangan lewat kapal Fery lebih ekonomis. Maka setelah shubuh di hari-hari akhir bulan September, kami sudah berjejer antri di Pelabuhan. Tak disangka-sangka ternyata jumlah penumpang begitu banyak dan sebagian besarnya memiliki tujuan yang sama sepertiku, mendaftar CPNS. Alkhasil sampai diatas kapal Fery, kami tak mendapat tempat duduk tapi tidak mungkin kami harus berdiri selama satu setengah jam sampai ke Sofifi. Kami pun mencari tempat paling nyaman disamping kapal bersama orang-orang yang tidak mendapatkan tempat duduk. Berlasakan Koran, kami menikmati perjalanan. Saling berbagi roti tawar dan teh kotak. Bercerita apa saja agar perjalanan ini lebih indah ketimbang dikeluhkan. Sampai di Sofifi, kami yang sama-sama bingung hanya mengadalkan insting untuk menemukan dimana posisi kantor Gubernur. Setelah muter hampir sejam, akhirnya baru menemukan tempatnya. Kami hanya menertawakan kebodohan kami karena mengandalkan insting yang tidak begitu bagus. Proses pendaftaran cukup memakan waktu seharian. Kami masih sempat harus mencari makan dan kembali ke tempat pendaftaran untuk mendapat giliran. Alhamdulillah, sebelum kapal Fery masuk lagi dipelabuhan jam 4 sore, proses pendaftaran pun selesai dan tinggal menunggu waktu pengambilan kartu Tes. Hari itu, benar-benar hari yang melelahkan tapi sekaligus membahagiakan. Saya tidak merasa berjuang sendirian, ada teman dalam perjalannanku. Dan hari itu menjadi salah satu hari yang tidak terlupakan sepanjang perjalanan hidup saya. Terima kasih untuk segala waktu yang tak pernah bisa kutukar dengan apapun. Saya berharap bisa melewatkan banyak moment-moment berharga dalam hidup saya bersama dia, dia yang selalu ada.
Selengkapnya...

To Miss (Untuk merindukan atau untuk meninggalkan)

Rabu, 20 Agustus 2014


Ini bukan adegan dramatis Rangga dan Cinta, yang saling menyatakan cinta di Bandara. Melepas kepergian Rangga dengan rasa bahagia. Ini hanya sepengalan kisahku sebelum pulang ke Rumah sebenarnya, Makassar.

Tidak banyak kata-kata yang terucap. Setelah Check-in, saya harus terburu-buru menaiki pesawat. Dalam balutan pembungkus warna ungu, saya memberikan Baju Koko yang sengaja saya cari dengan susah payah untuknya. Itu bukan pemberian perpisahan, itu hadiah yang juga merupakan tanda perhatian sekaligus doa agar dia bisa menjadi lebih dekat dengan Allah swt. Mataku berkaca-kaca melihatnya, namun waktuku tak cukup banyak berlama-lama. Segera kunaiki eskalator dan tidak berbalik lagi padanya. Sampai diatas pesawat, mengambil possisi tempat duduk ternyaman. Lalu membuka layar ponsel untuk mengetik apa saja yang tak bias kuucapkan sebelumnya. Namun pesannya lebih dulu masuk. Sederhana saja; Dia memintaku menjaga diri baik-baik. Pertahananku runtuh, bulir-bulir air mataku jatuh. Ah, orang ini akan selalu menjadi penyebabku untuk kembali kesini, Ternate. Kota yang dahulu ingin selalu kutinggalkan, namun kini rasanya berat dan akan menjadi kota yang kurindukan.

Selengkapnya...

Balada Ramadhan

Minggu, 20 Juli 2014



Waktu itu, saya bersemangat sekali ingin pergi taraweh di Masjid Al-Munawwar; Masjid raya yang dikenal sebagai masjid terapung di Kota Ternate karena letaknya diatas laut. Begitu semangat karena setelah hampir 3 tahun berada di Ternate,saya belum pernah sama sekali shalat Taraweh disini. Kali ini, keingianan saya terwujud karena ada dia yang menjadi teman pergi Taraweh bersama disana. Sepanjang jalan, dia bercerita bahwa sendalnya yang paling bagus hilang setelah shalat Taraweh disana, padahal dia sudah mencari tempat penyimpanan paling aman. Pantas saja saya tak pernah melihat lagi sandal favoritnya. Mendengar hal itu saya malah ketawa dan menganggapnya tidak pintar menyimpan sandal seperti saya. Maklumlah, selama saya taraweh, tidak pernah ada rasa khawatir sendalku hilang karena saya tau mengamankannya dari para pencuri sendal Masjid dan memang saya belum pernah sekalipun kehilangan sendal. Sampai disana, saya pun mengambil tempat teraman yg saya yakin tidak akan terjangkau pencuri. Setelah shalat taraweh, dengan senyum-senyum saya bergegas ke tempat penyimpanan sendal,sandal saya tidak ada ditempat. saya mencoba mencari-cari disekitarnya,mungkin jatuh atau tertukar tapi nihil. saya langsung menghubunginya. Dari jauh sambil senyum-senyum, dia memberikan sendal yang dia kenakan untuk kupakai. Tanpa alas kaki dia berjalan ke parkiran untuk mengambil motor. Akhirnya kami memutuskan untuk ke pasar membeli sandal jepit. Sepanjang jalan, dia tertawa sambil mengejekku sampai puas. Ini menjadi satu cerita ramadhan yang tak terlupakan bersamanya. Semoga suatu saat, saya akan menjadi teman melewati ramadahan-ramadhan terindah bersamanya sampai tua.

Selengkapnya...