Catatan KeciL

Senin, 30 September 2013


Saya sangat menyukai drama korea sejak tahun 2000 ketika pertama kali di tayangkan sebuah film yang berjudul Endless love. Hal yang menarik yang membuat saya suka bukan semata-mata karena para pemain yang berwajah tampan dan cantik melainkan isi cerita plot juga karakter pemain yang dikemas sedemikian rupa. Poin plus yang selalu saya dapatkan dari serial drama korea adalah Jalan cerita yang kadang tak bisa ditebak sampai akhir dan selalu saja ada nilai-nilai atau filosofi yang secara langsung ataupun tidak, coba disampaikan dari sebuah serial drama korea.

Beberapa hari lalu saya telah selesai menonton sebuah drama film korea yang berjudul 49 days. Dan setelah menontonnya jadi terpikir untuk menulis apa yang saya dapatkan dari drama korea yang satu ini. 49 Days ini bercerita tentang seorang wanita yang naif, ceria polos, baik hati dan memiliki segalanya. Sehari menjelang pernikahannnya dia mengalami kecelakaan tragis yang membuatnya koma, mati suri. Dalam keadaan mati suri tersebut dia diberi waktu 49 hari untuk mengumpulkan 3 tetes air mata dari orang-orang yang tulus mencintainya selain keluarganya agar dia bisa bangkit kembali dari mati suri. Kejadian yang terjadi dalam 49 hari itu memberinya banyak sekali pelajaran tentang hidup. Nah dari film ini saya mencatat beberapa hal bahwa;



- Ketika kita membantu/memberi kepada orang lain, tidak lantas hal itu menyenangkan orang tersebut, adakalanya orang yang kita bantu justru merasa terhina dan bahkan merasa dinggap rendah karena bantuan yang diberikan dan malah membuat mereka merasa terlukai harga dirinya.
- Segala sesuatu tak selalu tampak seperti sebagaimana adanya. Terkadang orang yang tampaknya acuh padamu, tak ingin lama-lama berbicara padamu, terkesan menghindarimu adalah orang yang justru paling memperhatikanmu dan paling tulus membantumu tanpa kau tahu. Sebaliknya, Terkadang ada orang yang mengabulkan segala keinginanmu, bersikap manis dan memperlakukanmu seolah kau begitu berarti baginya namun ternyata palsu hanya karena mereka menginginkan sesuatu darimu lantas memanfaatkanmu.
- Ketika kita mencintai orang lain kemudian terjadi kesalah pahaman atas apa yang kita lakukan, kita akan tetap diam dan membiarkan kesalahpahaman itu terjadi, membuat orang yang kita cintai berpikir bahwa kita telah melukainya. Kita tidak ingin menjelaskan kesalah pahaman itu karena justru takut melukai hati orang yang kita cintai.
- Bahwa seharusnya kita menjalani hidup seolah kita tak punya lagi hari esok sehingga yang ada, kita hanya terus berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk diri kita dan orang-orang sekitar kita.
- Bahwa selalu ada alasan untuk segala sesuatu yang terjadi pada diri kita. Entah itu kejadian baik atau buruk sekali pun. Biasanya kita dihadapkan dengan hal-hal yang menurut kita buruk, padahal dari kejadian itu kita mendapatkan hal baik yang tak pernah sekalipun kita sangka sebelumnya. Dan ketika kita mengalami hal-hal baik, terkadang kita lupa untuk bersukur.
- Bahwa sekeras apapun manusia berusaha mengubah segalanya, Takdir yang selalu menang.
- Kita tak pernah bisa benar-benar merasakan rasa sakit atau derita orang lain jika kita tak pernah mengalami hal yang sama sehingga jangan mecoba berbicara bijak pada orang lain yang sedang mengalaminya karena itu hanya akan membuat mereka berkata; “Omong Kosong!!” “Hidupku tak sama dengan hidupmu, tak semudah hidupmu”
- Seberat apapun hidup yang kita jalani, bertahanlah dan jangan pernah berputus asa. Jangan pernah berpikir untuk mengakhirinya karena begitu banyak orang-orang yang bahkan melakukan segala cara untuk tetap hidup melawan penyakit yang mungkin saja tiba-tiba merenggut nyawanya.

0 komentar:

Posting Komentar