Yang Terdalam

Jumat, 23 Desember 2011

Bahasa yang kutahu tinggalah rasa.
Rasanya dukaku kian mereda,
rasanya aku telah mulai lupa bagaimana lukaku yang pernah menganga cukup lama,
dan semua telah kembali pada suatu hari yang biasa.

Tak ada yang mesti kupuja ketika terjaga
Tak ada wajah yang muncul ketika aku menutup mata
Tak ada lagi yang meraja didalam jiwa
Tak ada lagi catatan-catatan hati tentang sebuah nama
Tak ada lagi cinta diam-diam yang kupelihara
Tak ingin lagi menyimpan cemburu dan rindu yang menyesakkan dada
Tak perlu juga menyimpan duka dengan air mata hanya karena harapan jauh dari nyata
Bukan karena aku telah mati rasa, tapi karena aku benar-benar sudah paham bagaimana menerima yang ada, menerima apa yang menjadi Kehendak-NYA dan menikmatinya.
Allah pasti mendengar segala doa yang kupinta,
Jika DIA menunda, berarti perlu bersabar untuk menunggu sampai waktunya tiba.
Sungguh aku percaya bahwa Allah Maha Mengetahui yang terbaik untuk Hamba-NYA.


Senyumku masih dapat melengkung sempurna,
Semua lagu masih selalu merdu ditelinga,
aku sedang menikmati apa yang kupunya;
Sahabat dan teman-teman baik dengan segala warna yang mereka bawa dalam hidupku yang sederhana.
Keluarga tercinta, tempatku selalu ingin pulang untuk berbagi bahagia, juga ketika aku lelah menghadapi dunia.
Mereka membuatku merasa ada, mereka orang-orang luar biasa yang menerimaku apa adanya.
Mereka seperti bintang-bintang di angkasa yang cahayanya kupinjam sebagai lentera ketika berjalan sendiri diruang hampa
Setiap hari rasanya selalu ingin bersyukur pada-NYA karena aku punya mereka.
Terima kasih telah mau menjadi bagian dalam hidupku yang biasa-biasa saja.
Semoga Allah swt selalu melimpahkan Rahmat-NYA untuk Keluargaku, Sahabatku, juga teman-temanku yang istimewa (worship)

NB: Lewat tulisan ini, saya ingin menyampaikan rasaku untuk; Bapak, Mama’, Kakak dan Adek. Juga untuk; Soulmateku/Sahabatku (Eris, Mitha, Nhawar), Teman ceritaku (wie cipit), Kembarku (AlF), si ondeng (Oche’) dan Saudari2 seperjuanganku (G-13 Ummul Mukminin) ^_^
Selengkapnya...

Lullaby

Selasa, 06 Desember 2011


Aku tak membenci Keramaian, tapi juga tak selalu kusukai
Dan ketika dunia menjadi terlalu bising,
Aku hanya perlu Tidur untuk meredam semua suara dan rasa.

Selengkapnya...