Mereka Bilang "ANEH"

Rabu, 17 Juli 2013

Sebenarnya sudah lama sekali ingin menulis tentang ini, hanya saja multitask yang saya kerjakan beberapa bulan ini membuat saya vakum menulis lagi. Miris juga melihat blogku yang lama tak banyak diisi lagi sepanjang tahun 2013 ini.
Ternyata bagi kebanyakan orang kesendirian adalah sesuatu yang bisa dikategorikan”aneh” bagi sebagian orang. kalimat ini yang bisa saya simpulkan dari berbagai macam momentku yang menyangkut tentang “sendiri”.
Beberapa hari lalu ketika libur,saya memutuskan untuk pergi keMall. Berdiam diri di rumah ketika libur kadang membosankan juga . Disana, tidak sengaja saya bertemu dengan teman kantorku bersama anak dan istrinya yang tengah asyik cuci mata juga. Ketika saya menyapa mereka, dan mereka melihat saya sendiri, temanku langsung bertanya: Kamu ke sini sama siapa? Dengan tersenyum saya menjawab: sendiri. Istrinya lalu nyeletuk: “kenapa sendiri? Kamu kayak anak hilang kalo jalan sendiri Hehehehe” Saya Cuma membalas dengan senyum dan kemudian berbasa-basi bertanya ini-itu tapi dalam hati saya berkata: “emang ada larangan jalan-jalan ke Mall sendiri?” Kejadian ini sudah berulang kali ketika kebetulan saya bertemu dengan teman atau kenalan saya di tempat-tempat umum seperti Mall,bioskop, toko buku dan lainnya. Anehnya ,meskipun bertemu dengan orang yang berbeda-beda tapi isi kepala mereka sepertinya sudah ter-setting pertanyaan; kamu sama siapa? Kenapa sendiri? Dan terkadang ada yang menambahkan lagi komentar seperti: “apa rasanya tidak aneh kah klo jalan sendiri?” Klo saya tidak bisa, harus ada kutemani jadi kalo tidak ada yang bisa menemani saya tidak bisa pergi karena rasanya aneh kalo jalan sendiri nanti dikira lagi Galau.”
Saya pernah juga mendapat tatapan heran dari Mba’ atau Mas2 yang menjaga loket nonton bioskop atau disebuah tempat makan ketika mereka bertanya: “untuk berapa orang?” saya dengan tersenyum menjawab “satu” seakan tidak meyakinkan jawabanku,mereka pasti akan bertanya lagi; “untuk satu orang? (Ow…ow…ow..betapa aneh kah berjalan sendiri?”)




Saya biasanya bepergian kesana-kemari sendiri. Jika saya ingin membeli buku atau keperluan saya, saya memang lebih nyaman untuk pergi mencarinya sendiri. Jika saya lagi bosan dan ingin mencuci mata kemana saja, saya akan melakukannya sendiri. Ini bukan berarti saya suka menyendiri,bukan berarti tidak suka bergaul. Saya orang yang paling suka bergaul, saya punya banyak teman dan sahabat. Saya juga sering menghabiskan waktu bersama mereka. Entah itu ngumpul bareng dirumah teman saya, atau janjian nonton, karaokean atau janjian di tempat makan. Saya juga punya seorang adik perempuan dan mama yang paling gaul sedunia, yang bisa selalu diajak jalan bareng. Jadi jelas sekali bahwa alasan saya sering jalan-jalan sendiri bukan karena saya tidak punya teman, galau dan tidak tau bersosialisasi. Saya punya alasan tersendiri untuk menjawab mengapa kamu suka pergi jalan-jalan sendiri?

Alasan pertama: Ketika saya ingin mencari sesuatu yang saya inginkan, saya lebih suka mencarinya sendiri tanpa ditemani karena saya tidak ingin membebani siapapun ‘’kecuali adik saya’’ untuk membuang waktu menemani saya yang bisa berjam-jam atau setengah hari berpindah pada satu tempat ke tempat lain untuk mencari apa yang saya inginkan. Jadi lebih baik sendiri, bisa bebas berjalan kemana saja sesuka hati.

Alasan kedua:
Karena sudah terbiasa, jadi saya tidak terlalu pusing dengan hal itu dan memang saya sudah membiasakan diri untuk bisa jalan kemana-mana agar ketika saya dihadapkan pada kondisi yang mengharuskan saya untuk berjalan sendiri , saya bisa melakukannya tanpa harus ditemani. Saya paham bahwa manusia itu mahluk social dan selalu membutuhkan orang lain tapi kita sebaiknya melatih diri untuk tidak bergantung pada kehadiran orang lain.
Suatu kali saya pernah dengar seorang teman berkata: “Saya tidak makan siang tadi di kantin karena nda ada yang temani makan, saya tidak bisa makan sendiri”, ada juga yang seperti ini: “Saya belum pernah ketemu dosenku untuk konsultasi skripsiku karena saya tidak tau rumahnya dan tidak ada yang temani saya untuk cari tau rumahnya” ada juga yang seperti ini: “Sebenarnya saya mau sekali nonton film itu, film yang kutunggu-tungu tapi karena tidak ada temanku nonton jadi saya pun tak bisa nonton”. Yang lainnya seperti ini: “Saya mau cari buku tapi tidak ada yang temani “. Ada juga temanku yang bercerita bahwa betapa susahnya dia pergi sendiri meskipun itu urusan sepele hanya karena selama ini dia terbiasa selalu ditemani pacarnya, maka setelah putus dia seperti orang lumpuh yang tak tau arah dan tak tau ngapa-ngapain sendiri. Nah loh…jangan sampai semua jalannya hidup kita digantungkan dengan kehadiran orang lain. Yah mengapa tak dibuat simple seperti ini; kalo lapar ya makan, haus ya minum, ngantuk ya tidur..
Hmmh…ada juga hal yang membuat saya agak risih bagi sebagian orang yang mengartikan bahwa orang yang suka sendiri itu sedang galau jadi ketika mereka melihat ada orang sedang duduk sendiri, makan sendiri, jalan sendiri,atau nonton sendiri. Padahal tidak selamanya seperti itu. Saya yakin mereka yang juga sering “sendiri” punya alasan masing-masing. Untuk menutup tulisan saya ini, saya ingin mengutip kata-kata dari Indra Herlambang dalambukunya “Kicau-Kacau”

“Saya cinta Keluarga saya, saya cinta sahabat dan teman-teman saya.Tapi saya juga cinta diri saya.karenanya menikmati waktu dengan diri sendiri. Buat saya bukan merupakan pilihan, tapi keharusan. Apalagi sebenarnya diujung hidup ini ada kematian. Sesuatu yang harus benar-benar dijalani sendirian,tanpa teman”(Indra Herlambang)

Selengkapnya...