Perjalanan ''Kita''

Selasa, 30 September 2014


Tahun lalu dan beberapa tahun sebelumnya setelah lulus dari jurusan Sastra Inggris Unhas 2009 silam, saya belum pernah lulus seleksi CPNS. Menjadi Abdi Negara merupakan keinginan dan resolusi tetap saya di setiap pergantian tahun yang tidak pernah berubah. Tahun ini, saya masih bersemangat merebut satu kursi sebagai PNS. Tapi kali ini, saya tidak sendiri lagi. Ada teman seperjuanganku yang juga punya keinginan yang sama. Maka jadilah kami satu tim yang solid dalam merealisasikan impian kita. Mulai dari membeli Buku dan CD yang berisi soal-soal prediksi CAT tahun 2014 beserta simulasi CAT. Kami sama-sama memperajarinya secara bergantian,sama-sama latihan untuk menguji sejauh mana kemampuan kita. Kami sama-sama mencari informasi terkini tentang formasi CPNS dan hampir saja putus asa ketika hampir semua instansi yang sudah membuka dan mengumumkan formasi tapi belum ada formasi yang bisa kami daftar sesuai Ijasah pendidikan terakhir. Namun ketika semangat kami mulai surut, jalan muncul didepan mata. Pemerintah Kota Ternate dan Pemerintah Propinsi Maluku Utara mengumumkan daftar formasi dan kusri untuk CPNS, formasi kami ada dan sesegera mungkin mengurus pendaftaran. Isu-isu kesulitan dalam mendaftar via internet merupakan masalah lain yang harus kami hadapi. Mengingat jaringan internet disini amat sangat tidak bersahabat. Tapi ALHAMDULILLAH, lagi-lagi Allah swt memudahkan ikhtiar kami, setelah beberapa kali mencoba akhirnya kami bisa terdaftar sebagai peserta seleksi CPNS sebelum batas waktu yang ditentukan. Berhasil mendaftar bukan lantas bisa mengikuti ujian. Kami harus mendaftar ulang ke instansi terkait dengan membawa persyaratan lengkap agar layak mengikuti tes dan memperoleh kartu Tes. Dia mendaftar di Pemerintah kota Ternate, maka yang perlu dia lakukan hanya ke kantor walikota untuk mengurusnya. Sedangkan saya mendaftar di Pemprov Maluku Utara sehingga saya harus menyebrang ke Sofifi yang merupakan Ibu Kota Maluku Utara yang berada diseberang pulau Ternate.




Awalnya saya berpikir naik Speed Boat bolak-balik saja untuk mengurus pendaftaran. Namun karena mengingat biaya speed bolak balik bisa mencapai seratus ribu ditambah ongkos ojek 15ribu rupiah dikali beberapa kali naik ojek begitu menguras dompet. Belum lagi, saya tidak begitu tau tempat pendaftaran yang berada di Kantor Gubernur Maluku Utara di Sofifi. Maka akhirnya saya memutuskan pergi dengan menggunakan Kapal Fery bersama teman Seperjuanganku. Dia punya motor yang bisa dipakai untuk menyebrang dan biaya penyebrangan lewat kapal Fery lebih ekonomis. Maka setelah shubuh di hari-hari akhir bulan September, kami sudah berjejer antri di Pelabuhan. Tak disangka-sangka ternyata jumlah penumpang begitu banyak dan sebagian besarnya memiliki tujuan yang sama sepertiku, mendaftar CPNS. Alkhasil sampai diatas kapal Fery, kami tak mendapat tempat duduk tapi tidak mungkin kami harus berdiri selama satu setengah jam sampai ke Sofifi. Kami pun mencari tempat paling nyaman disamping kapal bersama orang-orang yang tidak mendapatkan tempat duduk. Berlasakan Koran, kami menikmati perjalanan. Saling berbagi roti tawar dan teh kotak. Bercerita apa saja agar perjalanan ini lebih indah ketimbang dikeluhkan. Sampai di Sofifi, kami yang sama-sama bingung hanya mengadalkan insting untuk menemukan dimana posisi kantor Gubernur. Setelah muter hampir sejam, akhirnya baru menemukan tempatnya. Kami hanya menertawakan kebodohan kami karena mengandalkan insting yang tidak begitu bagus. Proses pendaftaran cukup memakan waktu seharian. Kami masih sempat harus mencari makan dan kembali ke tempat pendaftaran untuk mendapat giliran. Alhamdulillah, sebelum kapal Fery masuk lagi dipelabuhan jam 4 sore, proses pendaftaran pun selesai dan tinggal menunggu waktu pengambilan kartu Tes. Hari itu, benar-benar hari yang melelahkan tapi sekaligus membahagiakan. Saya tidak merasa berjuang sendirian, ada teman dalam perjalannanku. Dan hari itu menjadi salah satu hari yang tidak terlupakan sepanjang perjalanan hidup saya. Terima kasih untuk segala waktu yang tak pernah bisa kutukar dengan apapun. Saya berharap bisa melewatkan banyak moment-moment berharga dalam hidup saya bersama dia, dia yang selalu ada.
Selengkapnya...