BoLak-BaLiknya HATI

Senin, 16 September 2013



Seorang teman bercerita padaku bahwa ia telah jatuh cinta pada sahabatnya sendiri selama bertahun-tahun tanpa pernah ingin mengungkapkannya. Kodratnya sebagai perempuan membuatnya merasa bahwa yang ia mampu hanyalah terus berdoa dan berharap pada takdir, berharap bahwa suatu saat sahabatnya akan sadar jika wanita yang selama ini yang dia anggap sahabat, justru pemuja rahasianya. Namun, entah bagaimana ceritanya setelah sekian tahun memupuk dan memelihara perasaan itu, tiba-tiba perasaan itu menguap begitu saja pada sejak ia mengenal sosok lelaki lain yang dikenalnya lewat situs jejaring sosial. Mereka hanya perlu ta’aruf beberapa bulan dan kemudian menikah. Dihari pernikahannya betapa saya bisa merasakan kebahagian yang berlipat ganda terlihat jelas diwajahnya. Tidak ada lagi wajah galau dan sedih yang dulu biasa kulihat ketika ia menceritakan cerita cinta dalam hatinya yang tak tersampaikan.
Temanku yang satu lagi punya cerita lain. Dia berpacaran sudah sekian tahun. Sejak mereka sama-sama masukperguruan tinggi sampai selesai sarjana. Dimana ada dia, disitu pula si soulmatenya berada, tak terpisahkan, sepertinya mereka memang sudah ditakdirkan berjodoh satu sama lain. Namun ditengah perjalanan menuju ke jenjang pernikahan, entah kesalahpahaman apa yang terjadi yang membuat perasaannya justru malah lebih duluan menerima lamaran Seorang sahabatnya persis ketika dia tahu pacarnya juga akan datang melamarnya.
Ada lagi cerita lain menyangkut perasaan. Ini cerita dari salah satu teman dekatku. Sampai hari ini bahkan ia belum bisa menghapus jejak-jejak mantannya sekaligus cinta pertama dari dalam hidupnya. Dia hidup disaat ini tapi sebenarnya terbelenggu dengan masa lalu yang belum bisa di ikhlaskannnya. Hubungannnya telah berakhir, tapi perasaannya tak ingin mengakhirinya. Sungguh, betapa pedih perpisahan yang dilakukan sepihak, sendirian. Sebagai teman, tentu saya sedih melihatnya. Sesekali saya mencoba memberikan pandangan untuk move on dan segera membuka hati untuk cinta yang baru, tapi tak berguna. Ia masih setia dengan perasaannya. Yah, inilah yang dikatakan urusan perasaan.
Saya juga punya salah satu pengalaman unik tentang perasaan. Saya berkenalan dengan seorang cowok di sebuah pameran industry akhir tahun 2012. Pada kesan pertama, saya sudah merasa “IllFell” dibuatnya. Dia terlalu banyak bicara dan terkesan pamer kebolehan serba bisa. Kemudian awal tahun 2013 saya bertemu dengannya di kantor. Rasa ilfeel membuatku selalu menghindari dan menjauhi orang ini meskipun dia selalu menawarkan kebaikan. Berjalannya wktu, entah mengapa tiba-tiba saja rasa ANTIPATI terhadapnya berubah jadi SIMPATI dan akhirnya kami malah berteman baik sampai hari ini.

Diatas adalah bagian dari cerita pengalaman Perasaan. Semua orang pasti pernah mengalami yang namanya jatuh cinta, melalui berbagai pengalaman tentang perasaan. Siapapun itu, orang paling jenius sekalipuni pernah melakukan hal paling bodoh secara logika jika ia tengah jatuh cinta. Pernahkah kamu tak bisa tidur karena mengingat seseorang yang begitu dicintai? Pernahkah kamu merindu sampai ingin membuatmu menangis? Pernahkah kamu merasa bisa melawan dunia hanya dengan melihat senyuman orang yang paling kamu cintai? Pernahkah kamu merasa begitu membenci dengan seseorang tapi disaat yang bersamaan justru kamu tak biss berhenti mencintainya? Atau bisakah kamu menjelaskan bagaimana kamu benar-benar jatuh cinta pada seseorang? Hmmmh,,,Saya tak cukup punya pengalaman yang banyak tentang perasaan. Namun, Ketika saya ditanya; “Mengapa kamu sangat mencintai seseorang dengan amat sangat?” bagiku ini akan sama jawabannnya dengan pertanyaan: “Kenapa kamu suka sekali minum teh dari pada minum susu?” “Kenapa kamu suka warna biru bukan merah jambu?” Jawabanku: “Aku tak tahu, aku tak punya alasan apapun. Begitulah cara bekerja “Perasaan” sesuatu yang dialami tapi tak bisa dijabarkan secara logis jawaban dan penjelasannnya karena ini bukan masalah ilmu pasti 1 + 1 = 2.
Ya..Hari ini bisa saja kamu mencintai orang sedemikian rupa namun di kemudian hari kamu bisa jadi membencinya tak terhingga, begitu pula sebaliknya. Begitulah perasaan, terbolak-balik. Pernahkah kita berfikir siapa yang punya kuasa untuk membolak-balikkan hati seseorang? Allah SWT adalah yang Maha Membolak-balikkan hati kita. DIA yang senantiasa meneguhkan IMAN dalam hati kita dan bisa dalam sekejab DIA memalingkanmu dari IMANmu. Begitu juga masalah hati. Orang yang jahat sekalipun padamu dapat dibuatNYA menjadi orang yang paling mencintaimu kelak, begitu pula sebaliknya. Maka jangan pernah berhenti meminta padaNYA agar hatimu diteguhkan pada IMAN, diperlihatkan pada yang benar, disetiakan pada yang seharusnya, dibelokkan kembali hatimu jika hatimu terlanjur jatuh hati pada yang tak semestinya mendapatkan cintamu dan dilindungi hatimu dari segala penyakit hati, diingatkan hatimu untuk tetap teguh MengingatNYA sang Pembolak-balik hati ketika kamu sedang senang maupun susah sekalipun."YAAA MUQALLIBAL QULUB...TSABBIT QALBI 'ALA DIINIKA WA 'ALAA TO'ATIKA"

0 komentar:

Posting Komentar