KeLas PerTamaKu

Jumat, 27 April 2012

(Senin, 2 ApriL 2012) adalah Hari perdana masuk sebagai tenaga pengajar Bahasa Inggris pada kelas pertamaku Di Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Ternate. All the begining is difficult...Yup, terasa sulit ketika kembali lagi mulai mengerjakan suatu rutinitas yang sudah lama ditinggalkan atau ketika akan mengerjakan suatu aktivitas yang memang belum pernah dilakukan sebelumnya. Rasa khawatir dan tegang bercampur aduk jadi satu sehari sebelum kelas pertamaku dimulai. Hampir setahun saya tak pernah lagi mengajar, untuk berhadapan lagi dengan banyak orang di depan kelas rasanya canggung. Ditambah lagi, kelas kali ini berbeda dengan kelas bahasa inggris yang biasa saya hadapi. Kelas ini khusus untuk para pencari kerja dimana umur para murid-muridku nanti begitu bervariasi bahkan mungkin akan ada yang lebih tua dari pada umurku. Dan yang paling bikin saya banyak memutar otak adalah bagaimana saya bisa menguasai kelas secara maksimal selama kurang lebih 6 Jam Mengajar secara berturut-turut dengan jeda istirahat 30 Menit. Bagaimana menggunakan metode belajar yang kreative sehingga siswa tetap memiliki semangat belajar. Saya yakin sehebat-hebatnya seorang guru, pasti akan kewalahan jika diberi jam mengajar seperti itu, apalagi pelajaran bahasa inggris yang menuntut banyak penjelasan dan praktek yang menggunakan lisan dari pada tulisan. Apa saya mampu?? Hmmmh...But the show must go on.. Saya percaya selalu ada jalan jika niatnya baik. Bismilllah....... 




Doing by Learning...itu rumus yang saya aplikasikan ketika mengahadapi kelas ini. Saya tak pernah mengikuti kegiatan pelatihan ajar-mengajar, tidak pernah belajar tentang metode-metode mengajar ini-itu. Yang saya punya adalah pengalaman juga semangat untuk selalu belajar ini-itu darimanapun dan siapapun. Sambil saya belajar, sambil mempraktekkannya. Sayapun banyak bertanya ini-itu pada seorang teman di kantor saya yang kebetulan juga adalah seorang instruktur di jurusan Komputer. Dia lebih senior dan memiiki pengalaman dalam menghadapi situasi kelas yang selalu berbeda. Dialah orang yang saya anggap nyambung untuk sharing mengenai berbagai kesulitan yang saya hadapi selama mengajar. Saya juga ingin bertanya dengan beberapa teman yang lain, hanya saja saya menemukan sedikit kesulitan dalam berkomunikasi dengan mereka karena punya latar belakang bahasa yang berbeda, jadinya malah saya jadi tidak faham. Jadilah dia temanku yang saya rasa amat sangat membantuku dalam pekerjaan. Jika ada kata yang lebih tinggi dari Terima Kasih, mungkin itulah yang akan saya katakan pada temanku itu.
 
 

Pada akhirnya, semua terasa menyenangkan. Saya malah jadi akrab dengan siswa-siswaku. Meraka juga begitu antusias dalam belajar secara aktive di kelas. Bahkan setiap hari selalu saja ada peningkatan. Dari yang benar-benar tidak tahu bahasa inggris, jadi tahu. Dari yang malu-malu speaking,malah jadi PEDE untuk speaking. Semua itu amat sangat membuatku merasa berarti sebagai seorang guru. Meskipun masih banyak kekurangan, tapi saya merasa apa yang saya lakukan selama ini membuahkan hasil yang lebih dari yang saya duga sebelumnya. Ada rasa kepuasan batin tersendiri ketika peningkatan yang ada dari setiap siswaku. Salah satu dari sekian banyak keinginanku tealah terpenuhi, Yaitu; Saya bisa menjadi orang yang memberi manfaat untuk orang lain...Alhamdulillah...... ^_^
Selengkapnya...